UPDATED – Setting Wordfence

Tulisan sederhana saya kali ini akan membahas lengkap dan tuntas tentang bagaimana panduan cara setting plugin Wordfence untuk blog Anda tercinta yang berbasis WordPress.

Keamanan sebuah website, termasuk juga blog, adalah hal penting. Ada buanyak banget orang-orang di luar sana yang suka iseng dan kerjaannya merugikan orang lain. Salah satunya dengan merusak sebuah website.

Bayangkan kalau blog Anda udah berusia tahunan, artikel sudah ribuan, traffic udah ratusan ribu per bulan, tiba-tiba kena serangan malware yang menginfeksi folder-folder penting blog Anda.

Saking parahnya, udah ngga bisa lagi ditolong karena malware udah nyebar kemana-mana. Satu-satunya jalan adalah Euthanasia blog Anda, alias suntik mati, alias dihapus, dibersihkan, lalu di install ulang.

Terdengar mengerikan ? Yes, bener banget. Meskipun Anda punya backup seluruh data blog Anda, tetep aja hal tersebut akan jadi masalah dan merepotkan. Toh lebih baik mencegah daripada mengobati kan ?

Salah satu solusinya adalah memanfaatkan Wordfence, salah plugin keamanan web yang terkenal di dunia. Versi gratisnya aja memiliki kemampuan yang cukup powerfull dalam menghalau berbagai masalah seputar keamanan web.

Sederhananya, kegunaan Wordfence adalah melindungi blog Anda dari berbagai serangan dari luar, seperti malware, login bertubi-tubi ( Brute Force ), fake traffic yang membuat blog Anda down, dan banyak lainnya.

Selain mengoptimalkan On Page SEO blog dengan cara setting Yoast SEO, Anda juga harus menaruh perhatian khusus terhadap keamanan blog Anda dengan plugin Wordfence.

Install Plugin Wordfence

Langkah awal yang harus dilakukan sebelum membahas cara setting plugin Wordfence adalah install dulu pluginnya. Masuk dashboard blog Anda, lalu menuju menu Plugins >> Add New, kemudian ketikkan “Wordfence” di kotak pencarian.

Install plugin Wordfence
Install plugin Wordfence

Jika sudah di install dan diaktifkan, otomatis akan tampil halaman pop up pertama kali. Isikan email blog Anda, dan buat pengaturan seperti gambar di bawah ini. Lalu klik Continue.

Email kontak notifikasi Wordfence
Cara setting plugin Wordfence

Di halaman pop up berikutnya Anda akan diminta untuk memasukkan kode lisensi Wordfence versi Premium. Anda cukup klik link “No thanks” untuk melewatinya.

Wordfence premium license key
Penawaran upgrade versi Premium

Cara Setting Plugin Wordfence

Langkah install plugin dan pengaturan awal Wordfence sudah selesai Anda lakukan. Sekarang saya akan membahas 5 menu utama yang ada yakni Dashboard, Firewall, Scan, Tools, dan All Options.

1. Dashboard

Masuk menu pertama yakni Dashboard, sebuah halaman informasi keseluruhan fitur yang ada di dalam Wordfence. Yang perlu Anda lakukan pertama kali adalah aktifkan fitur auto-update dengan cara klik tulisan di bagian atas, seperti gambar di bawah ini.

Halaman dashboard Wordfence
Aktifkan aut0-update

Dengan begitu, plugin Wordfence secara otomatis akan diperbaharui setiap ada versi terbaru yang di rilis oleh pembuatnya.

1.1. Wordfence Protection Activation

Di bagian ini ada 3 info utama, yakni status Firewall, Scan, dan perlindungan proteksi untuk versi Premium. Tidak ada pengaturan yang dilakukan disini.

1.2. Notifications

Di bagian ini akan muncul notifikasi jika ada hal-hal yang penting, seperti perintah untuk memperbarui plugin atau tema blog Anda. Atau jika ada file plugin yang dicurigai, biasanya juga muncul di bagian ini pemberitahuannya.

1.3. Wordfence Central Status

Fitur ini memungkinkan Anda mengelola Wordfence di blog-blog yang Anda kelola hanya dari satu dashboard Wordfence saja. Kalau blog Anda cuma satu ya abaikan saja fitur ini.

1.4. Firewall Summary

Di bagian ini menampilkan data statistik jika ada gangguan-gangguan dari yang mengarah ke blog Anda. Di fase awal biasanya datanya masih kosong.

1.5. Total Attacks Blocked

Di bagian ini juga merupakan informasi statistik serangan dan gangguan yang mengarah ke seluruh blog pengguna Wordfence di dunia dan berhasil dihalau oleh Wordfence.

2. Firewall

Kita masuk ke menu kedua cara setting plugin Wordfence yakni Firewall. Langkah awal adalah melakukan konfigurasi Firewall secara otomatis, dengan cara klik tulisan pop up di bagian atas. Lihat gambar di bawah ini.

Opsi konfigurasi Wordfence firewall
Wordfence firewall

Muncul halaman baru. Tombol Continue belum bisa di klik kalau Anda belum download file Htaccess dan User.ini sebagai langkah backup. Karena konfigurasi Firewall dari Wordfence akan mengakses kedua file tersebut.

Aktivasi fitur firewall di Wordfence
Mengaktifkan fitur Firewall

Jika sudah berhasil maka tampilannya akan seperti pada gambar di bawah ini. Pengaturan Firewall Wordfence sudah berjalan pada blog Anda.

Fitur firewall Wordfence sudah diaktifkan
Fitur Firewall sudah aktif

Untuk memulai beberapa pengaturan lainnya di bagian Firewall, Anda bisa klik tombol “Manage Firewall” untuk masuk ke halaman baru.

2.1. Basic Firewall Options

Masuk menu Firewall option, ada beberapa bagian di dalamnya yang memuat informasi. Yang pertama adalah Basic Firewall Options. Pada bagian yang ditandai kotak merah menunjukkan Firewall blog sudah aktif.

Fitur dasar Wordfence firewall
Web firewall sudah aktif

2.2. Advanced Firewall Options

Di bagian ini Anda biarkan saja pengaturan apa adanya. Tidak ada apapun yang perlu diubah, kecuali Anda mengerti apa yang harus diubah.

2.3. Brute Force Protection

Lanjut ke bagian di bawahnya, adalah pengaturan untuk menangkal serangan login bertubi-tubi dengan tujuan menjebol akses masuk ke dalam blog Anda. Akrab disebut juga sebagai Brute Force attack.

Silahkan lakukan pengaturan perlindungan Brute Force sesuai dengan gambar di bawah ini, yang saya tandai dengan kotak warna merah.

Pengaturan brute force protection
Brute force protection

2.4. Rate Limiting

Di bagian ini memungkinkan Anda melakukan pembatasan bot yang mengakses blog Anda. Tidak ada yang perlu diubah, biarkan apa adanya.

2.5. Whitelisted URLs

Anda bisa mengecualikan beberapa halaman di dalam blog Anda agar tidak diperiksa oleh sistem Firewall milik Wordfence. Kalau ngga ada keperluan apapun, biarkan aja bagian ini default.

3. Scan

Cara setting plugin Wordfence memasuki menu yang ketiga, yakni opsi Scan. Di bagian ini Anda bisa melakukan pemindaian secara mendalam ke seluruh file-file yang ada di dalam blog Anda.

Wordfence scan dashboard
Scan dashboard

Ada beberapa tipe pemindaian yang bisa Anda lakukan, normal, detail, dan juga custom sesuai pengaturan Anda. Saran saya gunakan saja normal scan. Caranya sangat mudah. Tinggal klik New Scan seperti gambar di bawah ini.

Cara setting plugin Wordfence : fitur web scan
Fitur scan di Wordfence

Di bagian yang saya beri kotak merah adalah hasil scan blog Anda. Kalau ngga ada file aneh, berarti ngga akan muncul apa-apa di bagian itu.

4. Tools

Berlanjut menu keempat, yakni Tools. Ada beberapa fitur yang bisa Anda manfaatkan disini, diantaranya sebagai berikut :

4.1. Two Factor Authentication

Fitur ini hanya bisa Anda gunakan pada Wordfence versi Premium saja. Fitur ini mengamankan akses login blog Anda dari para attacker dengan menerapkan konfirmasi berlapis saat di akses.

4.2. Live Traffic

Fitur ini menunjukkan seluruh aktivitas yang terjadi di dalam blog Anda secara real-time seperti user yang sedang login, percobaan hack, dan permintaan-permintaan aneh dari luar yang di blok oleh Wordfence.

4.3. Whois Lookup

Kalau ada alamat IP atau URL tertentu yang terlihat mencurigakan aktivitasnya di dalam blog Anda, bisa di cek nih siapa pemiliknya dengan menggunakan fitur Whois Lookup. Dahsyat.

4.4. Import / Export Options

Kalau cara setting plugin Wordfence sudah Anda selesaikan semua, Anda bisa export pengaturannya. Jadi di blog Anda yang lain ngga perlu atur dari awal lagi, tinggal import aja, beres deh.

4.5. Diagnostic

Di bagian terakhir menu Tools memuat banyak info penting terkait status keseluruhan blog Anda. Cuma informasi aja, ngga ada yang perlu diatur.

Beberapa info yang ada :

  • Wordfence status
  • File System
  • Wordfence Config
  • Wordfence Firewall
  • MySQL Database
  • PHP Environment
  • Connectivity
  • IP Detection
  • WordPress Settings
  • WordPress Plugins
  • Most-Use WordPress Plugins
  • Drop-In WordPress Plugins
  • Themes
  • Cron Jobs
  • Database Tables
  • Log Files
  • Other Tests
  • Debugging Options

Bunyaakk banget kan. Saya ngga perlu bahas satu per satu lah ya, Anda bisa intip sendiri data-datanya. Hanya sebagai informasi aja.

Baca : Pengaturan plugin Autoptimize.

5. All Options

Kita masuk menu terakhir yang harus di setting ketika menggunakan plugin Wordfence. Yang pertama kali silahkan klik “Expand All” di bagian kanan atas agar seluruh bagian-bagiannya terbuka.

Dimulai dari WordPress global option, adalah kode lisensi untuk Wordfence versi gratis. Anda bisa upgrade ke versi Premium jika dirasa perlu.

Oke, lanjut ke View Customization, lakukan pengaturan seperti kotak merah yang saya tandai pada gambar di bawah ini ya.

Kode lisensi Wordfence versi gratis
Global options

Lanjut ke General Wordfence Options. Pilih pengaturan seperti pada gambar di bawah ini, dan masukkan alamat email blog Anda untuk menerima pemberitahuan secara berkala.

Cara setting plugin Wordfence : general option
General option

Masih di menu General Wordfence Options, Anda bisa melakukan pengaturannya seperti gambar di bawah ini ya.

Cara setting plugin Wordfence general option
Wordfence general option

Lanjut ke bagian bawahnya yaitu Email Alert Preferences, silahkan lakukan pengaturan seperti gambar di bawah ini.

Wordfence email alert preferences
Email alert preferences

Masih di menu Email Alert Preferences.

Email preferences
Email preferences

Berlanjut ke bagian Activity Report, Anda akan menerima email berisi rekap aktivitas Wordfence di blog Anda. Atur jangka waktunya seminggu sekali seperti gambar di bawah.

Wordfence activity report via email
Wordfence activity report

Dan bagian yang terakhir adalah Additional Options, lakukan pengaturan persis seperti gambar di bawah ini

Cara setting plugin wordfence : additional option
Additional option

Jika sudah selesai dengan semua pengaturan di bagian All Options, Anda bisa klik Save changes di bagian kanan atas ya.

Penutup

Sampai disini sudah selesai cara setting plugin Wordfence. Sebenarnya masih ada menu Help dan Upgrade to Premium, tapi ngga perlu dibahas lah ya, kan belum berguna untuk saat ini.

Jadi pastikan blog Anda sudah cukup aman dari serangan para penjahat di luar sana, salah satu pencegahannya adalah dengan memaksimalkan penggunaan plugin keamanan Wordfence.

 

Anda Mau Berdiskusi ?

Tanyakan secara jelas agar saya bisa paham. JANGAN pakai emoticon, nanti masuk spam.

Diskusi Pembaca . . .

  1. Kalo saya dibagian Brute force protection juga aktifin Immediately lock out invalid usernames dan masukin common username kaya admin, administrator, login, root, user, test, dll. Selain itu aktifin juga Two-Factor Authentication (di menu login security).

    Kalo paranoid, sekalian disable akses xmlrpc.php (via htaccess) dan ganti url login dengan install plugin WPS Hide login.

    Reply
    • Sementara ini blm ada mas, karena kebetulan saya ngga pakai Jetpack. Tapi next time mungkin akan saya coba buat. Thanks masukannya ya.

      Reply
  2. ada masalah seperti ini

    4 paths were skipped for the malware scan due to scan settings
    Type: Skipped Paths

    maksudnya apa yah

    Reply
    • Sesuai artinya, ada 4 bagian yg dilewati saat melakukan scaning, dikarenakan pengaturan scan yg Anda terapkan. Kan ada beberapa pilihan pengaturan scan, disesuaikan saja.

      Reply
      • sip,..sudah mas, ternyata ada di bagian pengaturan bagian mana yang mau di scan,..thanks mas..web andalan nih kalau nyari tutorial wordpress

        Reply
  3. Terima kasih tutorialnya mas. Blog anda memang menjadi rujukan saya sejak pindah pake wordpress. Sangat2 membantu dan bermanfaat. Jangan pernah berhenti update ya.

    Reply
    • Alhamdulillah. Terima kasih banyak sudah berkenan mampir mas. Sukses selalu. Insya Allah saya akan terus update.

      Reply
  4. Saya sudah pakai menu SCan…dan ada 1 file yang di temukan…gimana cara mengatasi file aneh tersebut ???

    Reply
    • Dihapus melalui file manager di cPanel, atau langsung dihapus / di karantina dari Wordfence juga bisa

      Reply
      • saya sudah hapus filenya di File Manager…dan saya scan, sudah berhasil….terima ksih !!!

        Kalau di karantina wordfence yang mana yah ???

        Reply
  5. Salam kenal

    Terima kasih atas penjelasannya tentang Wordfence.

    Saya ingin nanya nih. Misalnya saya backup file dan kemudian download filenya. Yang ingin saya tanyakan adalah

    Apakah bisa di seting password pada backup file dan kemudian file tersebut mau diaktifkan di website yang lain dimana harus isi password sebagai Activation Key

    Thx

    Halim

    Reply
    • Salam kenal juga mas Halim. Kebetulan saya blm pernah coba metode seperti itu, jadi kurang tau apakah bisa atau tidak.

      Reply
      • bagus isi pembahasannya.. bagus juga ui blognya mas. salam sukses buat kita smua

        Reply
        • Alhamdulillah, terima kasih mas Doni sudah berkenan mampir. Sehat & sukses selalu untuk Anda.

          Reply